makalah IKD

| Kamis, 22 November 2012



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,  atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengaruh Perubahan Iklim bagi Kehidupan Manusia”.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Bapak Sri Agus Bambang Santoso, dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang telah memberikan materi dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


Semarang, 10 April 2012
Penulis




DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2       Tujuan......................................................................................................... 2
1.3       Manfaat....................................................................................................... 2
1.4       Rumusan Masalah....................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1...... Pengertian Perubahan Iklim........................................................................ 3
2.2...... Penyebab Perubahan Iklim......................................................................... 4
2.3...... Dampak Perubahan Iklim........................................................................... 5
2.3.1... Dampak Kesehatan.................................................................... 7
2.3.2... Dampak Lingkungan................................................................... 8
2.3.3... Dampak Bagi Sumber Daya Air.………………………............ 8
2.3.4... Dampak Ekonomi…………………………………………....... 8
2.4...... Solusi Yang Dapat Dilakukan Dalam Mengatasi Perubahan Iklim............ 9

Simpulan................................................................................................................. 10
daftar pustaka






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui dari berbagai media, baik media cetak maupun elektronik bahwa keadaan bumi saat ini sudah mengalami perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun. Perubahan itu ditunjukkan dengan iklim bumi yang seharusnya berubah secara alami, tetapi karena keseimbangan alam terganggu akibat kegiatan manusia, maka iklim sulit diprediksi. Kata iklim berasal dari kata Yunani kuno, klima, yaitu untuk menggambarkan “rata-rata cuaca” yang terjadi. Menurut Badan Meteorologi Dunia, umunya iklim ditentukan dalam periode 30 tahun.
Seorang ahli klimatologi mengaku kesulitan memprediksi iklim bumi selama 30 tahun ke depan. Hal ini dikarenakan karena iklim global selalu berubah-ubah.  Jutaan tahun yang lalu, sebagian wilayah dunia yang kini lebih hangat, dahulunya merupakan wilayah yang tertutupi oleh es, dan beberapa abad terakhir ini, suhu rata-rata telah naik turun secara musiman, sebagai akibat radiasi matahari dan akibat letusan gunung berapi secara berkala. Namun, yang baru adalah bahwa perubahan iklim yang ada saat ini dan yang akan datang disebabkan bukan hanya oleh peristiwa alam melainkan lebih karena berbagai aktivitas manusia. Kemajuan pesat pembangunan ekonomi kita memberikan dampak yang serius terhadap iklim dunia, antara lain lewat pembakaran secara besar-besaran batu bara, minyak, dan kayu, misalnya, serta penebangan hutan. Perubahan iklim telah menjadi masalah lama yang tak kunjung teratasi di dunia ini. Meski telah banyak manusia yang mulai peduli dan menyorotinya, namun ada beberapa yang tidak peduli bahkan tidak begitu paham mengenai arti dan dampak dari perubahan iklim itu sendiri.
Oleh karena itu kelompok kami mencoba membahas masalah-masalah diatas dalam makalah ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan perubahan iklim, penyebab perubahan iklim, dampak dari perubahan iklim tersebut, serta solusi yang dapat dilakukan.

1.2  Tujuan
1.      Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang apa yang dimaksud dengan perubahan iklim secara lebih dalam.
2.      Memberikan kesadaran kepada manusia akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup yang mempengaruhi kestabilan iklim.
3.      Memberikan solusi dalam meminimalisir dampak perubahan iklim.

1.3  Manfaat
1.      Perubahan iklim tidak hanya dianggap sebagai masalah kecil namun harus mendapat perhatian yang lebih serius.
2.      Manusia  dapat berperan aktif dalam menjaga kestabilan iklim.
3.      Mengantisipasi dampak perubahan iklim sejak dini sehingga tidak menyebabkan masalah yang signifikan.
Rumusan Masalah
1.      Pengertian perubahan iklim
2.      Apa penyebab perubahan iklim?
3.      Apa saja dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim?
4.      Bagaimana solusi dalam menangani dampak perubahan iklim?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan perubahan baik pola maupun intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan (biasanya terhadap rata-rata 30 tahun). Perubahan iklim dapat berupa perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata atau perubahan dalam distribusi kejadian cuaca terhadap kondisi rata-ratanya. Sebagai contoh, lebih sering atau berkurangnya kejadian cuaca ekstrim, berubahnya pola musim dan peningkatan luasan daerah rawan kekeringan. Perubahan iklim merupakan perubahan pada komponen iklim yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan kecepatan angin, dan perawanan. Perubahan iklim bisa terjadi pada wilayah tertentu, atau seluruh bumi. Perubahan-perubahan ini bisa bersumber dari proses-proses dinamis di Bumi, daya-daya eksternal termasuk kelainan pada panas matahari, dan kegiatan manusia.
Pengertian perubahan Iklim menurut berbagai sumber :
a.       UU No. 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Perubahan Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung, oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.
b.      Pemahaman petani Perubahan Iklim adalah terjadinya musim hujan dan kemarau yang sering tidak menentu sehingga dapat mengganggu kebiasaan petani (pola tanam) dan mengancam hasil panen.
c.       Pemahaman nelayan Perubahan iklim adalah susahnya membaca tanda-tanda alam (angin, suhu, astronomi, biota, arus laut) karena terjadi perubahan dari kebiasaan sehari-hari, sehingga nelayan sulit memprediksi daerah, waktu dan jenis tangkapan.
d.      Pemahaman masyarakat umum Perubahan iklim adalah ketidakteraturan musim.
e.       Kementerian Lingkungan Hidup, 2001 adalah perubahan iklim adalah berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia.
f.       LAPAN (2002) adalah mendefinisikan perubahan iklim adalah perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah tertentu.
g.      BAKL-LAPAN, 2009 adalah perubahan iklim mungkin karena proses alam internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.

2.2                Penyebab Perubahan Iklim
Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, khususnya dalam bentuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida (N2O). Selain itu terdapat pula gas-gas antaralain NF3 (Nitrogen triflorida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons), dan SF6 (Sulphur hexafluoride). Gas-gas dapat meneruskan radiasi gelombang pendek yang tidak bersifat panas, tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas. Akibatnya atmosfer bumi makin memanas dengan laju yang setara dengan laju peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer.
            Dalam kondisi normal perubahan iklim akan terjadi dengan lambat. Adanya aktifitas manusia dan kemajuan teknologi industri mempercepat terjadinya perubahan iklim ini. Aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi perubahan iklim secara global, yaitu efek rumah kaca (green house effect) dan penipisan lapisan ozon (ozon deplation).

A.    Efek rumah kaca (green house effect)
Secara umum, bumi memiliki fungsi memantulkan cahaya matahari dalam bentuk sinar inframerah ke atmosfer. Kemudian sinar inframerah tersebut akan diserap (absorpsi) kembali oleh gas-gas atau zat-zat yang ada di atmosfer, sehingga keadaan bumi tetap hangat walaupun pada saat malam hari. Tertahannya sinar inframerah oleh gas-gas rumah kaca, mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu udara di muka bumi yang disebut efek rumah kaca. Gas-gas yang berfungsi seperti rumah kaca, antara lain Karbondioksida (CO2),  Metan (CH4), gas atau senyawa Nitrogen (NO, NH3, dan N2O), senyawa Sulfur (H2S dan SO2), Ozon (O3), dan Clorofluorocarbon (CFC). Di antara gas-gas rumah kaca tersebut, CO2 dan CFC merupakan gas yang paling dominan dan penting dalammemberikan kontribusi pada terjadinya pemanasan global. CO2 dikeluarkan ke atmosfer melaluli aktivitas pembakaran pada mesin-mesin industri yang berbahan bakar batu bara, bensin, minyak tanah, atau solar, selain itu dari asap kendaraan bermotor serta hasil metabolisme dan respirasi makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan ke atmosfer melalui aktivitas manusia dalam bentuk penggunaan lemari es, AC, atau aerosol yang disemprotkan, misalnya parfum yang menggunakan freon dan halon. Akibat dari banyaknya CO2, CFC, dan gas-fas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer, maka suhu udara di bumi akan semakin cepat meningkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan gangguan dan perubahan iklim secara global. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pencairan es atau salju di kedua kutub bumi dan naiknya permukaan air laut secara keseluruhan sehingga memungkinkankan tergenangnya kota-kota di sepanjang pantai.
B.      Penipisan Lapisan Ozon (Ozon Deplation)
                        Lapisan ozon merupakan suatu lapisan tipis yang banyak mengandung gas ozon (O3) yang terdapat pada bagian stratosfer yang berfungsi antara lain, menyerap (absorption) dan memantulkan (reflection) radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari sehingga sinar yang sampai ke permukaan bumi tidak berlebihan. Akibat dari meningkatnya aktivitas manusia di berbagai negara di ndunia, keberadaan lapisan ozon tersebut menjadi semakin menipis, bahkan di beberapa lokasi terutama kutub utara dan selatan bumi dalam keadaan berlubang. Aktivitas manusia yang berperan dalam penipisan lapisan ozon,antara lain aktivitas manusia dalam bidang industri. Industri banyak mengemisikan CFC dari limbah pabrik berupa gas dari pabrik, refrigrator, AC, dan aerosol. Akibat dari menipisnya lapisan ozon pada atmosfer bumi, membawa konsekuensi,yaitu perubahan iklim global, hal ini disebabkan sinar matahari yang mengarah ke bumi biasanya sebagian besar dipantulkan kembali ke jagad raya dan sebagian diserap oleh atmosfer bumi serta sebagian kecil lainnya sampai ke permukaan bumi. Akibat dari menipisnya lapisan ozon yang merupakan bagian dari atmosfer bumi, sinar matahari dapat secara langsung sampai ke permukaan bumi tanpa melalui adanya proses pemantulan (refleksi) dan penyerapan (absorpsi). Akibatnya suhu udara di bumi akan lebih cepat panas dan pada akhirnya akan mengakibatkan terjadinya perubahn iklim di bumi secara global.

2.3      Dampak Perubahan Iklim
Dampak negatif dari perubahan iklim, dimulai dari yang ringan, dulu dari bulan april - september adalah musim kemarau, dan oktober sampai maret adalah musim hujan. Namun saat ini pasti pernah merasakan musim panas dan hujan dalam satu hari. Akibatnya jadi rentan terserang penyakit. Selain pola cuaca yang tidak menentu, penyakit disebabkan oleh kualitas lingkungan (kualitas air, udara, dan makanan) yang semakin menurun karena perubahan iklim ini.
Dampak lain dari perubahan iklim adalah naiknya harga cabai karena faktor cuaca. Hal ini tentu membuat pusing para ibu dan pedagang makanan pedas khususnya. Perubahan iklim ini mengakibatkan banyaknya petani yang mengalami gagal panen. Bukan hanya cabai, mungkin juga yang lainnya. Jika gagal panen kemungkinan besar krisis pangan tidak dapat dihindari lagi. Kekeringan yang berkepanjangan, banjir saat musim penghujan, bencana longsor mengakibatnya aktivitas terganggu dan produktivitas pun menurun. Selain itu pasokan bahan pokok lewat jalur laut menjadi sulit karena cuaca yang buruk, sekalipun bisa berangkat, kualitas barang belum tentu baik. Contohnya sayuran dan daging yang sudah membusuk.
Dampak lain yang lebih dominan antara lain, peningkatan suhu yang besar terjadi pada daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan berbagai perubagan lingkungan global yang terkait dengan pencairan es di kutub, distribusi vegetasi alami, dan keanekaragaman hayati. Sementara itu, daerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal produktivitas tanaman, distribusi hama dan penyakit tanaman, dan manusia. Peningkatan suhu pada gilirannya akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Kecenderungannya adalah bahwa daerah kering akan menjadi makin kering dan daerah basah menjadi semakin basah sehingga kelestarian sumber daya air akan terganggu.
            Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan laut naik. Air laut naik menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.
            Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka. Selain itu, meningkatnya suhu bumi dapat menyebabkan risiko kebakaran hutan, serta juga mengakibatkan El Nino dan La Nina.
            Semuanya itu berdampak pada kesehatan, distribusi air yang tidak merata, berkurangnya biodiversitas atau keanekaragaman hayati, dan terjadinya berbagai macam bencana. Pada mulanya nyamuk malaria tidak dapat hidup di dataran tinggi, namun seiring perubahan iklim dan peningkatan suhu menyebabkan nyamuk malaria dapat berdistribusi dan menularkan penyakit di daerah tersebut. Jika tidak ada upaya meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim dan perbaikan kondisi lingkungan mulai dari sekarang, maka dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan iklim ke depan akan semakin besar dan lebih lanjut akan berdampak pada sulitnya mencapai sistem pembangunan yang berkelanjutan.
Banyak orang melihat Perubahan iklim ini dari sisi buruknya. Namun Bila kita melihat Perubahan iklim ini dari sudut pandang berbeda kita akan menemukan hikmah dari Perubahan iklim ini.
Dengan adanya isu Perubahan iklim ini. Pola pikir manusia kepada alam ikut berubah. Kini manusia semakin lebih mencintai alamnya. Buktinya banyak berbagai bentuk kepedulian manusia pada alam. Contohnya kesadaran tidak membuang sampah sembarangan, banyak program-program menanam seribu pohon, program penghijauan halaman rumah, di bangun atau di rehabilitasinya taman-taman, dan masih banyak lagi.
Selain itu perubahan pola gaya hidup pun mulai ditunjukan. Saat ini gaya hidup sehat lebih dipilih, mungkin karena ekstrimmya perubahan cuaca yang pastinya akan mempengaruhi kondisi kesehatan kita. Begitu pun saya dan keluarga, saat ini kami rajin berolah raga setiap satu minggu sekali untuk menjaga kondisi tubuh.
Pola hidup hemat juga menjadi pilihan berbagai lapisan masyarakat. Perubahan iklim yang ekstrim ini mengakibatkan kita harus lebih menghemat lagi air, energi, bahan bakar dan bahkan keuangan (Perubahan iklim mempengaruhi harga bahan pokok).
Banyaknya bencana yang terjadi akibat Perubahan iklim pun, dapat membuat kita lebih berintrospeksi diri lagi dan lebih meningkatkan rasa syukur dan keimanan kita kepada Tuhan. Nampaknya banyaknya bencana yang terjadi akibat ekstrimnya Perubahan iklim ini, merupakan salah satu teguran dari tuhan, atas apa yang telah kita perbuat pada alam.
Dampak yang cukup besar dari Perubahan iklim ini adalah membuat negara-negara di seluruh dunia merapatkan barisan dan bersatu padu untuk menanggulangi permasalahan Perubahan iklim. Hal ini ditunjukan dengan dibentuknya UNFCCC = United Nations Framework Convention on Climate Change (Konverensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan iklim). Dan hal ini membuat hubungan antar negara agaknya lebih merapat.

Dampak perubahan iklim di berbagai bidang :

2.3.1    Dampak Kesehatan
            ”Pemanasan global” yang juga disebabkan perubahan iklim juga akan memicu kasus penyakit tropis yang ditularkan melalui serangga dan hewan seperti malaria dan juga demam berdarah. Semakin tinggi curah hujan, kasus DBD akan meningkat. suhu berhubungan negatif dengan kasus DBD, karena itu peningkatan suhu udara akan menurunkan kasus DBD. 
5 cara perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan seperti dikutip dari MyHealthNewsDaily, Kamis (8/3/2012) antara lain:.

1. Penyebaran penyakit
Peningkatan panas dan curah hujan di daerah tertentu yang disebabkan oleh perubahan iklim, dapat membantu proses penyebaran penyakit. Beberapa vektor penyakit, seperti serangga, dapat membawa dan mengirimkan agen penyebab penyakit, terutama dipengaruhi oleh cuaca dan suhu lebih panas.
Karena vektor adalah hewan berdarah dingin, maka bergantung pada lingkungan sekitar untuk mengontrol panas internal. Sehingga peningkatan suhu akan berpotensi mendukung kehidupan serangga, dan dapat memungkinkan penyebaran penyakit tertentu, seperti malaria.
Curah hujan juga diduga bermanfaat bagi kehidupan serangga, dan beberapa penelitian telah menghubungkan peningkatan curah hujan dapat menyebabkan wabah penyakit, khususnya penyakit yang ditularkan melalui air.


2. Degradasi tanah di daerah kering
Penggunaan tanah yang tidak benar ditambah dengan variasi iklim dapat menyebabkan peningkatan degradasi tanah di daerah kering. Sebuah studi pada tahun 2010 menemukan bahwa, 38 persen dari dunia terdiri dari daerah kering karena risiko penggurunan. Setelah terdegradasi, tanah menjadi tidak produktif.
Hal ini dapat membatasi lahan yang dapat digunakan untuk pertanian untuk memberi makan penduduk negara berkembang. Penggurunan global juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri berbahaya di laut. Debu gurun memasok zat besi ke laut, yang banyak dibutuhkan organisme laut untuk hidup.

3. Bencana alam ekstrem
Pemanasan global dapat membawa peningkatan bencana ekstrem, termasuk gelombang panas, banjir dan badai besar, yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa. Panas dan kekeringan adalah satu di antara bencana alam paling mematikan. Gelombang panas mungkin akan semakin parah..

4. Lebih banyak alergi
Studi menunjukkan banyak alergi yang sedang berkembang di negara maju, termasuk Amerika Serikat. Alergi tersebut dapat disebabkan, karena meningkatnya kadar karbon dioksida dan suhu pemanasan
.           Sebuah studi pada tahun 2005 menemukan bahwa, tanaman sedang berbunga di awal tahun, dan produksi serbuk sari total meningkat. Sebuah studi di Italia menemukan bahwa, tidak hanya menyebabkan peningkatan serbuk sari, tetapi sensitivitas populasi terhadap serbuk sari juga meningkat. Sementara genetika memainkan peran besar dalam semua jenis alergi, musim serbuk sari yang lebih lama dan lebih intens dapat memperburuk gejala alergi



5. Membawa efek buruk untuk jantung
Pemanasan global kemungkinan akan membawa peningkatan gelombang panas. Peningkatan gelombang panas juga dapat disertai kerusakan ozon dan kabut asap. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa, tingkat polusi yang tinggi terkait dengan peningkatan penerimaan rumah sakit untuk masalah jantung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, suhu tinggi pada bulan-bulan musim panas di sebuah kota di Amerika Serikat berhubungan dengan penurunan variabilitas denyut jantung, atau bagaimana reguler waktu antara detak jantung yang bertindak sebagai ukuran seberapa baik jantung bekerja.
Menurut American Heart Association, variabilitas yang rendah pada denyut jantung dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian. Suhu udara dan ozon mungkin buruk bagi jantung karena mempengaruhi cara fungsi sistem saraf otomatis. Sistem saraf otomatis adalah bagian dari sistem saraf pusat yang membantu tubuh beradaptasi dengan lingkungannya. Sistem tersebut termasuk pengaturan fungsi tubuh, termasuk aktivitas listrik jantung dan aliran udara ke paru-paru.

2.3.2  Dampak Lingkungan 
Dampak perubahan iklim ini sendiri diperparah oleh masalah lingkungan, masalah kependudukan, dan masalah kemiskinan. Karena lingkungan yang rusak, alam akan lebih rapuh dalam menghadapi perubahan iklim. Dampak terhadap penataan ruang juga dapat terjadi antara lain apabila penyimpangan iklim berupa curah hujan yang cukup tinggi, memicu terjadinya gerakan tanah (longsor) yang berpotensi menimbulkan bencana alam, berupa : banjir dan tanah longsor. Dengan kata lain daerah rawan bencana menjadi perhatian perencanaan dalam mengalokasikan pemanfaatan ruang.



2.3.3  Dampak bagi Sumber daya air
Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air di daerah subtropis serta daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.

4. Dampak ekonomi
            Dan yang terakhir adalah dampak ekonomi. Semua dampak perubahan iklim yang terjadi pada setiap lini kehidupan tersebut diatas pastilah secara langsung akan memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia akibat kerugian ekonomi yang harus ditanggung.

2.4        Solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi Perubahan Iklim
a.       Mitigasi 
               Salah satu cara menahan laju perubahan iklim adalah mengurangi emisi GRK hasil aktivitas manusia. Ini bisa dilakukan antara lain dengan menggunakan bahan bakar dari sumber energi yang lebih bersih, seperti beralih dari batubara ke gas, atau menggunakan sumber energi terbarukan seperti tenaga matahari atau biomassa. Selain itu, mengurangi penggunaan bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan menghemat listrik juga mengurangi emisi GRK. Usaha-usaha seperti ini disebut mitigasi. Melalui Protokol Kyoto, usaha-usaha mitigasi dilakukan secara global.
                         Salah satu usaha yang dilakukan adalah CDM (clean development mechanism, atau mekanisme pembangunan bersih) yang memungkinkan aktivitas pelestarian lingkungan hidup dan ekonomi dilakukan secara bersama-sama. Melalui kerjasama dengan negara maju, negara berkembang bisa menerima manfaat dengan adanya tambahan dana dan alih teknologi untuk menjalankan kegiatan yang mengurangi emisi GRK sekaligus mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.
b.    Adaptasi 
               Perubahan iklim yang sedang terjadi berikut segala dampaknya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya adaptasi, yaitu mempersiapkan diri dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan iklim, baik yang telah terjadi maupun mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi. Beradaptasi terhadap kedua macam dampak perubahan iklim – kejadian ekstrem dan dampak perlahan – memerlukan strategi yang berbeda.
                 Mempersiapkan diri menghadapi kejadian ekstrem dilakukan dengan menyusun rencana penanganan bila terjadi bencana alam, seperti badai dan banjir. Sedangkan menghadapi perubahan perlahan memerlukan kemauan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang terus berubah.
                             Sebenarnya penanganan masalah lingkungan, seperti reboisasi atau rehabilitasi terumbu karang yang rusak, sudah merupakan kegiatan adaptasi terhadap perubahan iklim. Namun, kegiatan tersebut perlu diperkuat dengan menyertakan pertimbangan mengenai dampak perubahan iklim. Usaha mengurangi kemiskinan juga merupakan kegiatan adaptasi karena masyarakat miskin paling rentan terhadap dampak perubahan iklim dengan minimnya kemampuan mereka untuk beradaptasi.
Contoh adaptasi terhadap kejadian ekstrem adalah dengan mengantisipasi bencana alam yang semakin sering terjadi karena adanya perubahan iklim. Ini bisa dilakukan dengan membuat sistem peringatan dini di daerah yang dinilai rawan badai serta memberi petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat bila badai terjadi.
            Contoh adaptasi terhadap dampak perubahan iklim perlahan adalah membuat perlindungan bagi masyarakat yang tinggal di pesisir dengan cara menanam hutan bakau. Adanya hutan bakau mengurangi kemungkingan erosi pantai dan intrusi air laut ke dalam sumber air bersih akibat naiknya permukaan air laut.
            Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim serta mencegah terjadinya dampak yang lebih signifikan, yaitu :
1.      Mematikan peralatan elektronik yang tidak dipakai, misalnya computer,televisi, charger HP saat tidak digunakan.
2.      Mengubah pola makan banyak daging dengan cara mengurangi porsinya. Karena menurut catatan PBB, pola makan daging berkontribusi terhadap kelaparan dunia dan merupakan penyebab utama dari penebangan hutan. Sementara cara pendekatan vegetarian terhadap gaya hidup hijau dapat meningkatkan kesehatan dan memperbaiki kehidupan setiap orang di dunia.
3.      Melakukan kebiasaan hijau dimulai dari hal-hal kecil, membuat taman kecil depan rumah, menambah jumlah pot atau sekedar menanam rumput hijau. Pelihara semua tanaman agar memberi oksigen bagi lingkungan sekitar. Semakin banyak tanaman semakin banyak oksigen yang dibutuhkan.
4.      Mengurangi penggunaan plastik, terutama kresek. Belilah jinjingan belanja biasa yang dapat digunakan berkali-kali atau memakai pembungkus kardus pada saat belanja di supermarket.
5.      Mempergunakan lap atau saputangan sebagai pengganti tisu. Memakai popok flannel sebagai pengganti pampers. Sebab semakin banyak pemakaian tisu dan pampers, semakin lebih banyak lagi pohon yang harus ditebang.
6.      Menggunakan peralatan makan dan rumah tangga bukan dari plastic atau melamin. 
7.      Berhenti merokok, menghindari minuman beralcohol dan memperbanyak minum air putih.
8.      Mengajak orang – orang terdekat di keluarga, tetangga, lingkungan kerja ataupun kerabat untuk memulai gaya hidup hijau di lingkungannya. Semakin banyak orang turut berperan menjaga kehijauan bumi, semakin banyak pula peluang bumi untuk berumur panjang.
9.      Lakukan gerakan 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
10.  Tunjukan kepedulian kita kepada lingkungan yang semakin gersang ini dengan menanam pohon.





















SIMPULAN

Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Perubahan iklim memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap berbagai sisi kehidupan. Perubahan iklim ini memberikan dampak eksterm bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan mahluk lainnya dibumi. Salah satu dampak ekstrem yang kita rasakan setiap harinya adalah naiknya temperatur bumi yang semakin hari semakin panas serta terjadinya pergantian musim yang mengakibatkan siklus musim menjadi kacau. Hal ini patut menjadi perhatian kita, karena sangat berpengaruh bagi kehidupan, baik dari segi ekonomi, kesehatan, lingkungan dan juga kualitas sumber daya air.
























DAFTAR PUSTAKA


Ahira, Anne. 2011. http://www.anneahira.com/penyebab-perubahan-iklim-global.html  [10 April 2012].
Anonim. 2008. Plankton Dapat Memperlambat Proses Pemanasan Bumi. http://ikanmania.wordpress.com [20 Februari 2011].
Anonim. 2009. Fungsi dan Manfaat Terumbu Karang. http://www.scribd.com  [22 Oktober 2011].
BAKL-LAPAN. 2010. Iklim. http://www.dirgantara-lapan.or.id [12 Januari 2012]
BAKL-LAPAN. 2010. Dampak Perubahan  Iklim. http://www.dirgantara-lapan.or.id [ 12 Januari 2012].
Dyahsari, Nur. 2011. siklus.lmb.its.ac.id/?p=268 [10 April 2012].
Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: Citra Praya.
Kompas, 26 April 2006. Halaman 13. Fitoplankton Kendalikan Pemanasan Global.
Murdiyarso, Daniel. 2003. Sepuluh Tahun Perjalanan Konvensi Perubahan Iklim. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Susandi, dkk. 2008. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka Laut Di Wilayah Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Lingkungan Vol.12/No.2/2008.
UNDP. 2007. Sisi Lain Perubahan Iklim. Jakarta: UNDP Indonesia Country Office.
Wibowo. 1996. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ekosistem Alami. Wacana No. 3/Juli-Agustus 1996.

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲