KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengaruh Perubahan Iklim
bagi Kehidupan Manusia”.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Bapak Sri Agus Bambang Santoso,
dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang telah memberikan materi
dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini dan semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Semarang,
10 April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Tujuan......................................................................................................... 2
1.3 Manfaat....................................................................................................... 2
1.4 Rumusan
Masalah....................................................................................... 2
BAB
2 PEMBAHASAN
2.1...... Pengertian Perubahan
Iklim........................................................................ 3
2.2...... Penyebab
Perubahan Iklim......................................................................... 4
2.3...... Dampak
Perubahan Iklim........................................................................... 5
2.3.1... Dampak
Kesehatan....................................................................
7
2.3.2... Dampak
Lingkungan................................................................... 8
2.3.3... Dampak Bagi Sumber Daya
Air.………………………............
8
2.3.4... Dampak Ekonomi………………………………………….......
8
2.4...... Solusi Yang Dapat
Dilakukan Dalam Mengatasi Perubahan Iklim............ 9
Simpulan................................................................................................................. 10
daftar
pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui dari berbagai media, baik
media cetak maupun elektronik bahwa keadaan bumi saat ini sudah mengalami
perubahan yang signifikan dari tahun ke tahun. Perubahan itu ditunjukkan dengan
iklim bumi yang
seharusnya berubah secara alami, tetapi karena keseimbangan alam terganggu
akibat kegiatan manusia, maka iklim sulit diprediksi. Kata iklim
berasal dari kata Yunani kuno, klima, yaitu untuk menggambarkan
“rata-rata cuaca” yang terjadi. Menurut Badan Meteorologi Dunia, umunya iklim
ditentukan dalam periode 30 tahun.
Seorang ahli klimatologi mengaku kesulitan
memprediksi iklim bumi selama 30 tahun ke depan. Hal ini dikarenakan karena iklim global selalu berubah-ubah. Jutaan tahun yang lalu, sebagian wilayah
dunia yang kini lebih hangat, dahulunya merupakan wilayah yang tertutupi oleh
es, dan beberapa abad terakhir ini, suhu rata-rata telah naik turun secara
musiman, sebagai akibat radiasi matahari dan akibat letusan gunung berapi
secara berkala. Namun, yang baru adalah bahwa perubahan iklim yang ada saat ini
dan yang akan datang disebabkan bukan hanya oleh peristiwa alam melainkan lebih
karena berbagai aktivitas manusia. Kemajuan pesat pembangunan ekonomi kita
memberikan dampak yang serius terhadap iklim dunia, antara lain lewat
pembakaran secara besar-besaran batu bara, minyak, dan kayu, misalnya, serta penebangan
hutan. Perubahan iklim telah menjadi masalah lama yang tak kunjung
teratasi di dunia ini. Meski telah banyak manusia yang mulai peduli dan
menyorotinya, namun ada beberapa yang tidak peduli bahkan tidak begitu paham
mengenai arti dan dampak dari perubahan iklim itu sendiri.
Oleh karena itu kelompok kami mencoba membahas
masalah-masalah diatas dalam makalah ini. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan perubahan
iklim, penyebab perubahan iklim, dampak dari perubahan iklim tersebut, serta
solusi yang dapat dilakukan.
1.2
Tujuan
1. Memberikan
pengertian kepada masyarakat tentang apa yang dimaksud dengan perubahan iklim
secara lebih dalam.
2. Memberikan
kesadaran kepada manusia akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup yang
mempengaruhi kestabilan iklim.
3. Memberikan
solusi dalam meminimalisir dampak perubahan iklim.
1.3
Manfaat
1. Perubahan
iklim tidak hanya dianggap sebagai masalah kecil namun harus mendapat perhatian
yang lebih serius.
2. Manusia dapat berperan aktif dalam menjaga kestabilan
iklim.
3. Mengantisipasi
dampak perubahan iklim sejak dini sehingga tidak menyebabkan masalah yang
signifikan.
Rumusan Masalah
1. Pengertian
perubahan iklim
2. Apa
penyebab perubahan iklim?
3. Apa
saja dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim?
4. Bagaimana
solusi dalam menangani dampak perubahan iklim?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan perubahan
baik pola maupun intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat
dibandingkan (biasanya terhadap rata-rata 30 tahun). Perubahan iklim dapat
berupa perubahan dalam kondisi cuaca rata-rata atau perubahan dalam distribusi
kejadian cuaca terhadap kondisi rata-ratanya. Sebagai contoh, lebih sering atau
berkurangnya kejadian cuaca ekstrim, berubahnya pola musim dan peningkatan
luasan daerah rawan kekeringan. Perubahan iklim merupakan perubahan pada
komponen iklim yaitu suhu, curah hujan, kelembaban, evaporasi, arah dan
kecepatan angin, dan perawanan. Perubahan iklim bisa terjadi pada wilayah tertentu, atau
seluruh bumi. Perubahan-perubahan ini bisa bersumber dari proses-proses dinamis
di Bumi, daya-daya eksternal termasuk kelainan pada panas matahari, dan
kegiatan manusia.
Pengertian
perubahan Iklim menurut berbagai sumber :
a. UU
No. 31 Tahun 2009 Tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Perubahan
Iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan, langsung atau tidak langsung,
oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara
global serta perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun
waktu yang dapat dibandingkan.
b. Pemahaman
petani Perubahan Iklim adalah terjadinya musim hujan dan kemarau yang sering
tidak menentu sehingga dapat mengganggu kebiasaan petani (pola tanam) dan
mengancam hasil panen.
c. Pemahaman
nelayan Perubahan iklim adalah susahnya membaca tanda-tanda alam (angin, suhu,
astronomi, biota, arus laut) karena terjadi perubahan dari kebiasaan
sehari-hari, sehingga nelayan sulit memprediksi daerah, waktu dan jenis
tangkapan.
d. Pemahaman
masyarakat umum Perubahan iklim adalah ketidakteraturan musim.
e. Kementerian Lingkungan Hidup, 2001 adalah perubahan iklim adalah
berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi curah
hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia.
f. LAPAN (2002) adalah mendefinisikan perubahan iklim adalah
perubahan rata-rata salah satu atau lebih elemen cuaca pada suatu daerah
tertentu.
g. BAKL-LAPAN, 2009 adalah perubahan iklim mungkin karena proses alam
internal maupun ada kekuatan eksternal, atau ulah manusia yang terus menerus
merubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan.
2.2
Penyebab
Perubahan Iklim
Perubahan
iklim disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer,
khususnya dalam bentuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrous oksida
(N2O). Selain itu terdapat pula gas-gas antaralain NF3 (Nitrogen
triflorida), HFCs (Hydrofluorocarbons), PFCs (Perfluorocarbons), dan SF6
(Sulphur hexafluoride).
Gas-gas dapat meneruskan radiasi gelombang pendek yang tidak bersifat panas,
tetapi menahan radiasi gelombang-panjang yang bersifat panas. Akibatnya
atmosfer bumi makin memanas dengan laju yang setara dengan laju peningkatan
konsentrasi GRK di atmosfer.
Dalam kondisi normal perubahan iklim
akan terjadi dengan lambat. Adanya aktifitas manusia dan kemajuan teknologi
industri mempercepat terjadinya perubahan iklim ini. Aktivitas manusia yang
dapat mempengaruhi perubahan iklim secara global, yaitu efek rumah kaca (green
house effect) dan penipisan lapisan ozon (ozon deplation).
A. Efek
rumah kaca (green house effect)
Secara
umum, bumi memiliki fungsi memantulkan cahaya matahari dalam bentuk sinar
inframerah ke atmosfer. Kemudian sinar inframerah tersebut akan diserap (absorpsi) kembali oleh gas-gas atau
zat-zat yang ada di atmosfer, sehingga keadaan bumi tetap hangat walaupun pada
saat malam hari. Tertahannya sinar inframerah oleh gas-gas rumah kaca,
mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu udara di muka bumi yang disebut efek
rumah kaca. Gas-gas yang berfungsi seperti rumah kaca, antara lain
Karbondioksida (CO2), Metan (CH4), gas
atau senyawa Nitrogen (NO, NH3, dan N2O), senyawa Sulfur (H2S dan SO2), Ozon
(O3), dan Clorofluorocarbon (CFC). Di
antara gas-gas rumah kaca tersebut, CO2 dan CFC merupakan gas yang paling
dominan dan penting dalammemberikan kontribusi pada terjadinya pemanasan
global. CO2 dikeluarkan ke atmosfer melaluli aktivitas pembakaran pada
mesin-mesin industri yang berbahan bakar batu bara, bensin, minyak tanah, atau
solar, selain itu dari asap kendaraan bermotor serta hasil metabolisme dan
respirasi makhluk hidup. Adapun CFC dilepaskan ke atmosfer melalui aktivitas
manusia dalam bentuk penggunaan lemari es, AC, atau aerosol yang disemprotkan, misalnya parfum yang menggunakan freon dan halon. Akibat dari banyaknya CO2, CFC, dan gas-fas rumah kaca yang
dilepaskan ke atmosfer, maka suhu udara di bumi akan semakin cepat meningkat
yang pada akhirnya akan mengakibatkan gangguan dan perubahan iklim secara
global. Hal ini ditandai dengan meningkatnya pencairan es atau salju di kedua
kutub bumi dan naiknya permukaan air laut secara keseluruhan sehingga
memungkinkankan tergenangnya kota-kota di sepanjang pantai.
B. Penipisan Lapisan Ozon (Ozon Deplation)
Lapisan ozon merupakan
suatu lapisan tipis yang banyak mengandung gas ozon (O3) yang terdapat pada
bagian stratosfer yang berfungsi antara lain, menyerap (absorption) dan memantulkan (reflection)
radiasi sinar ultraviolet (UV) dari matahari sehingga sinar yang sampai ke
permukaan bumi tidak berlebihan. Akibat dari meningkatnya aktivitas manusia di
berbagai negara di ndunia, keberadaan lapisan ozon tersebut menjadi semakin
menipis, bahkan di beberapa lokasi terutama kutub utara dan selatan bumi dalam
keadaan berlubang. Aktivitas manusia yang berperan dalam penipisan lapisan
ozon,antara lain aktivitas manusia dalam bidang industri. Industri banyak
mengemisikan CFC dari limbah pabrik berupa gas dari pabrik, refrigrator, AC,
dan aerosol. Akibat dari menipisnya lapisan ozon pada atmosfer bumi, membawa
konsekuensi,yaitu perubahan iklim global, hal ini disebabkan sinar matahari
yang mengarah ke bumi biasanya sebagian besar dipantulkan kembali ke jagad raya
dan sebagian diserap oleh atmosfer bumi serta sebagian kecil lainnya sampai ke
permukaan bumi. Akibat dari menipisnya lapisan ozon yang merupakan bagian dari
atmosfer bumi, sinar matahari dapat secara langsung sampai ke permukaan bumi
tanpa melalui adanya proses pemantulan (refleksi) dan penyerapan (absorpsi).
Akibatnya suhu udara di bumi akan lebih cepat panas dan pada akhirnya akan
mengakibatkan terjadinya perubahn iklim di bumi secara global.
2.3 Dampak Perubahan Iklim
Dampak negatif dari perubahan iklim,
dimulai dari yang ringan, dulu dari bulan april - september adalah musim
kemarau, dan oktober sampai maret adalah musim hujan. Namun saat ini pasti
pernah merasakan musim panas dan hujan dalam satu hari. Akibatnya jadi rentan
terserang penyakit. Selain pola cuaca yang tidak menentu, penyakit disebabkan
oleh kualitas lingkungan (kualitas air, udara, dan makanan) yang semakin
menurun karena perubahan iklim ini.
Dampak lain dari perubahan iklim
adalah naiknya harga cabai karena faktor cuaca. Hal ini tentu membuat pusing
para ibu dan pedagang makanan pedas khususnya. Perubahan iklim ini
mengakibatkan banyaknya petani yang mengalami gagal panen. Bukan hanya cabai,
mungkin juga yang lainnya. Jika gagal panen kemungkinan besar krisis pangan
tidak dapat dihindari lagi. Kekeringan yang berkepanjangan, banjir saat musim
penghujan, bencana longsor mengakibatnya aktivitas terganggu dan produktivitas
pun menurun. Selain itu pasokan bahan pokok lewat jalur laut menjadi sulit karena
cuaca yang buruk, sekalipun bisa berangkat, kualitas barang belum tentu baik.
Contohnya sayuran dan daging yang sudah membusuk.
Dampak lain yang lebih dominan antara lain, peningkatan
suhu yang besar terjadi pada daerah lintang tinggi, sehingga akan menimbulkan
berbagai perubagan lingkungan global yang terkait dengan pencairan es di kutub,
distribusi vegetasi alami, dan keanekaragaman hayati. Sementara
itu, daerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal produktivitas
tanaman, distribusi hama dan penyakit tanaman, dan manusia. Peningkatan suhu
pada gilirannya akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Kecenderungannya
adalah bahwa daerah kering akan menjadi makin kering dan daerah basah menjadi
semakin basah sehingga kelestarian sumber daya air akan terganggu.
Mencairnya bongkahan es di kutub
sehingga permukaan laut naik. Air laut naik menenggelamkan pulau dan
menghalangi mengalirnya air sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir
di dataran rendah.
Suhu bumi yang panas menyebabkan
mengeringnya air permukaan sehingga air menjadi langka. Selain itu,
meningkatnya suhu bumi dapat menyebabkan risiko kebakaran hutan, serta juga
mengakibatkan El Nino dan La Nina.
Semuanya itu berdampak pada
kesehatan, distribusi air yang tidak merata, berkurangnya biodiversitas atau keanekaragaman
hayati, dan terjadinya berbagai macam bencana. Pada mulanya nyamuk malaria
tidak dapat hidup di dataran tinggi, namun seiring perubahan iklim dan
peningkatan suhu menyebabkan nyamuk malaria dapat berdistribusi dan menularkan
penyakit di daerah tersebut. Jika tidak ada upaya meningkatkan ketahanan
terhadap perubahan iklim dan perbaikan kondisi lingkungan mulai dari sekarang,
maka dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan iklim ke depan akan
semakin besar dan lebih lanjut akan berdampak pada sulitnya mencapai sistem
pembangunan yang berkelanjutan.
Banyak orang melihat Perubahan iklim
ini dari sisi buruknya. Namun Bila kita melihat Perubahan iklim ini dari sudut
pandang berbeda kita akan menemukan hikmah dari Perubahan iklim ini.
Dengan adanya isu Perubahan iklim
ini. Pola pikir manusia kepada alam ikut berubah. Kini manusia semakin lebih
mencintai alamnya. Buktinya banyak berbagai bentuk kepedulian manusia pada
alam. Contohnya kesadaran tidak membuang sampah sembarangan, banyak program-program
menanam seribu pohon, program penghijauan halaman rumah, di bangun atau di
rehabilitasinya taman-taman, dan masih banyak lagi.
Selain itu perubahan pola gaya hidup
pun mulai ditunjukan. Saat ini gaya hidup sehat lebih dipilih, mungkin karena
ekstrimmya perubahan cuaca yang pastinya akan mempengaruhi kondisi kesehatan
kita. Begitu pun saya dan keluarga, saat ini kami rajin berolah raga setiap
satu minggu sekali untuk menjaga kondisi tubuh.
Pola hidup hemat juga menjadi
pilihan berbagai lapisan masyarakat. Perubahan iklim yang ekstrim ini
mengakibatkan kita harus lebih menghemat lagi air, energi, bahan bakar dan
bahkan keuangan (Perubahan iklim mempengaruhi harga bahan pokok).
Banyaknya bencana yang terjadi
akibat Perubahan iklim pun, dapat membuat kita lebih berintrospeksi diri lagi
dan lebih meningkatkan rasa syukur dan keimanan kita kepada Tuhan. Nampaknya
banyaknya bencana yang terjadi akibat ekstrimnya Perubahan iklim ini, merupakan
salah satu teguran dari tuhan, atas apa yang telah kita perbuat pada alam.
Dampak yang cukup besar dari
Perubahan iklim ini adalah membuat negara-negara di seluruh dunia merapatkan
barisan dan bersatu padu untuk menanggulangi permasalahan Perubahan iklim. Hal
ini ditunjukan dengan dibentuknya UNFCCC = United Nations Framework Convention
on Climate Change (Konverensi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perubahan
iklim). Dan hal ini membuat hubungan antar negara agaknya lebih merapat.
Dampak
perubahan iklim di berbagai bidang :
2.3.1
Dampak Kesehatan
”Pemanasan
global” yang
juga disebabkan perubahan iklim juga akan memicu kasus penyakit
tropis yang ditularkan melalui serangga dan hewan seperti malaria dan juga
demam berdarah. Semakin tinggi curah hujan, kasus DBD akan meningkat. suhu
berhubungan negatif dengan kasus DBD, karena itu peningkatan suhu udara akan
menurunkan kasus DBD.
5 cara perubahan iklim dapat
mempengaruhi kesehatan seperti dikutip dari MyHealthNewsDaily, Kamis
(8/3/2012) antara lain:.
1. Penyebaran penyakit
Peningkatan
panas dan curah hujan di daerah tertentu yang disebabkan oleh perubahan iklim,
dapat membantu proses penyebaran penyakit. Beberapa vektor penyakit, seperti
serangga, dapat membawa dan mengirimkan agen penyebab penyakit, terutama
dipengaruhi oleh cuaca dan suhu lebih panas.
Karena vektor
adalah hewan berdarah dingin, maka bergantung pada lingkungan sekitar untuk
mengontrol panas internal. Sehingga peningkatan suhu akan berpotensi mendukung kehidupan
serangga, dan dapat memungkinkan penyebaran penyakit tertentu, seperti malaria.
Curah hujan juga
diduga bermanfaat bagi kehidupan serangga, dan beberapa penelitian telah
menghubungkan peningkatan curah hujan dapat menyebabkan wabah penyakit, khususnya
penyakit yang ditularkan melalui air.
2. Degradasi tanah di daerah kering
Penggunaan tanah
yang tidak benar ditambah dengan variasi iklim dapat menyebabkan peningkatan
degradasi tanah di daerah kering. Sebuah studi pada tahun 2010 menemukan bahwa,
38 persen dari dunia terdiri dari daerah kering karena risiko penggurunan.
Setelah terdegradasi, tanah menjadi tidak produktif.
Hal ini dapat
membatasi lahan yang dapat digunakan untuk pertanian untuk memberi makan
penduduk negara berkembang. Penggurunan global juga dapat meningkatkan
pertumbuhan bakteri berbahaya di laut. Debu gurun memasok zat besi ke laut,
yang banyak dibutuhkan organisme laut untuk hidup.
3. Bencana alam ekstrem
Pemanasan global
dapat membawa peningkatan bencana ekstrem, termasuk gelombang panas, banjir dan
badai besar, yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa. Panas dan kekeringan
adalah satu di antara bencana alam paling mematikan. Gelombang panas mungkin
akan semakin parah..
4. Lebih banyak alergi
Studi
menunjukkan banyak alergi yang sedang berkembang di negara maju, termasuk
Amerika Serikat. Alergi tersebut dapat disebabkan, karena meningkatnya kadar
karbon dioksida dan suhu pemanasan
. Sebuah
studi pada tahun 2005 menemukan bahwa, tanaman sedang berbunga di awal tahun,
dan produksi serbuk sari total meningkat. Sebuah studi di Italia menemukan
bahwa, tidak hanya menyebabkan peningkatan serbuk sari, tetapi sensitivitas
populasi terhadap serbuk sari juga meningkat. Sementara genetika memainkan
peran besar dalam semua jenis alergi, musim serbuk sari yang lebih lama dan
lebih intens dapat memperburuk gejala alergi
5. Membawa efek buruk untuk jantung
Pemanasan global
kemungkinan akan membawa peningkatan gelombang panas. Peningkatan gelombang
panas juga dapat disertai kerusakan ozon dan kabut asap. Hasil penelitian telah
menunjukkan bahwa, tingkat polusi yang tinggi terkait dengan peningkatan
penerimaan rumah sakit untuk masalah jantung.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa, suhu tinggi pada bulan-bulan musim panas di sebuah kota di
Amerika Serikat berhubungan dengan penurunan variabilitas denyut jantung, atau
bagaimana reguler waktu antara detak jantung yang bertindak sebagai ukuran
seberapa baik jantung bekerja.
Menurut American
Heart Association, variabilitas yang rendah pada denyut jantung dikaitkan
dengan peningkatan risiko kematian. Suhu udara dan ozon mungkin buruk bagi
jantung karena mempengaruhi cara fungsi sistem saraf otomatis. Sistem saraf
otomatis adalah bagian dari sistem saraf pusat yang membantu tubuh beradaptasi
dengan lingkungannya. Sistem tersebut termasuk pengaturan fungsi tubuh,
termasuk aktivitas listrik jantung dan aliran udara ke paru-paru.
2.3.2 Dampak Lingkungan
Dampak perubahan iklim ini sendiri diperparah oleh masalah
lingkungan, masalah kependudukan, dan masalah kemiskinan. Karena lingkungan
yang rusak, alam akan lebih rapuh dalam menghadapi perubahan iklim. Dampak
terhadap penataan ruang juga dapat terjadi antara lain apabila penyimpangan
iklim berupa curah hujan yang cukup tinggi, memicu terjadinya gerakan tanah
(longsor) yang berpotensi menimbulkan bencana alam, berupa : banjir dan tanah
longsor. Dengan kata lain daerah rawan bencana menjadi perhatian perencanaan
dalam mengalokasikan pemanfaatan ruang.
2.3.3 Dampak bagi Sumber daya air
Pada pertengahan abad ini, rata-rata aliran air sungai dan
ketersediaan air di daerah subtropis serta daerah tropis basah diperkirakan
akan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah subtropis dan daerah tropis
yang kering, air akan berkurang sebanyak 10-30% sehingga daerah-daerah yang
sekarang sering mengalami kekeringan akan semakin parah kondisinya.
4.
Dampak ekonomi
Dan
yang terakhir adalah dampak ekonomi. Semua dampak perubahan iklim yang terjadi pada setiap lini
kehidupan tersebut diatas pastilah secara langsung akan memberikan dampak
terhadap perekonomian Indonesia akibat kerugian ekonomi yang harus ditanggung.
2.4
Solusi
yang dapat dilakukan dalam mengatasi Perubahan Iklim
a. Mitigasi
Salah satu cara menahan laju perubahan
iklim adalah mengurangi emisi GRK hasil aktivitas manusia. Ini bisa dilakukan
antara lain dengan menggunakan bahan bakar dari sumber energi yang lebih
bersih, seperti beralih dari batubara ke gas, atau menggunakan sumber energi terbarukan
seperti tenaga matahari atau biomassa. Selain itu, mengurangi penggunaan bahan
bakar untuk kendaraan bermotor dan menghemat listrik juga mengurangi emisi GRK.
Usaha-usaha seperti ini disebut mitigasi. Melalui Protokol Kyoto, usaha-usaha
mitigasi dilakukan secara global.
Salah
satu usaha yang dilakukan adalah CDM (clean development mechanism, atau
mekanisme pembangunan bersih) yang memungkinkan aktivitas pelestarian
lingkungan hidup dan ekonomi dilakukan secara bersama-sama. Melalui kerjasama dengan
negara maju, negara berkembang bisa menerima manfaat dengan adanya tambahan
dana dan alih teknologi untuk menjalankan kegiatan yang mengurangi emisi GRK
sekaligus mendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan.
b. Adaptasi
Perubahan iklim yang sedang terjadi berikut segala dampaknya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya adaptasi, yaitu mempersiapkan diri dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan iklim, baik yang telah terjadi maupun mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi. Beradaptasi terhadap kedua macam dampak perubahan iklim – kejadian ekstrem dan dampak perlahan – memerlukan strategi yang berbeda.
Perubahan iklim yang sedang terjadi berikut segala dampaknya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, harus dilakukan upaya adaptasi, yaitu mempersiapkan diri dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan iklim, baik yang telah terjadi maupun mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi. Beradaptasi terhadap kedua macam dampak perubahan iklim – kejadian ekstrem dan dampak perlahan – memerlukan strategi yang berbeda.
Mempersiapkan diri menghadapi
kejadian ekstrem dilakukan dengan menyusun rencana penanganan bila terjadi bencana
alam, seperti badai dan banjir. Sedangkan menghadapi perubahan perlahan
memerlukan kemauan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi
lingkungan yang terus berubah.
Sebenarnya
penanganan masalah lingkungan, seperti reboisasi atau rehabilitasi terumbu
karang yang rusak, sudah merupakan kegiatan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Namun, kegiatan tersebut perlu diperkuat dengan menyertakan pertimbangan
mengenai dampak perubahan iklim. Usaha mengurangi kemiskinan juga merupakan
kegiatan adaptasi karena masyarakat miskin paling rentan terhadap dampak
perubahan iklim dengan minimnya kemampuan mereka untuk beradaptasi.
Contoh adaptasi terhadap kejadian
ekstrem adalah dengan mengantisipasi bencana alam yang semakin sering terjadi
karena adanya perubahan iklim. Ini bisa dilakukan dengan membuat sistem
peringatan dini di daerah yang dinilai rawan badai serta memberi petunjuk
mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat bila badai terjadi.
Contoh adaptasi terhadap dampak
perubahan iklim perlahan adalah membuat perlindungan bagi masyarakat yang
tinggal di pesisir dengan cara menanam hutan bakau. Adanya hutan bakau
mengurangi kemungkingan erosi pantai dan intrusi air laut ke dalam sumber air
bersih akibat naiknya permukaan air laut.
Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak perubahan iklim
serta mencegah terjadinya dampak yang lebih signifikan, yaitu :
1. Mematikan peralatan elektronik yang tidak dipakai, misalnya
computer,televisi, charger HP saat tidak digunakan.
2. Mengubah pola makan banyak daging dengan cara mengurangi porsinya.
Karena menurut catatan PBB, pola makan daging berkontribusi terhadap kelaparan
dunia dan merupakan penyebab utama dari penebangan hutan. Sementara cara
pendekatan vegetarian terhadap gaya hidup hijau dapat meningkatkan kesehatan
dan memperbaiki kehidupan setiap orang di dunia.
3. Melakukan kebiasaan hijau dimulai dari hal-hal kecil, membuat
taman kecil depan rumah, menambah jumlah pot atau sekedar menanam rumput hijau.
Pelihara semua tanaman agar memberi oksigen bagi lingkungan sekitar. Semakin
banyak tanaman semakin banyak oksigen yang dibutuhkan.
4. Mengurangi penggunaan plastik, terutama kresek. Belilah jinjingan
belanja biasa yang dapat digunakan berkali-kali atau memakai pembungkus kardus
pada saat belanja di supermarket.
5. Mempergunakan lap atau saputangan sebagai pengganti tisu. Memakai
popok flannel sebagai pengganti pampers. Sebab semakin banyak pemakaian tisu
dan pampers, semakin lebih banyak lagi pohon yang harus ditebang.
6. Menggunakan peralatan makan dan rumah tangga bukan dari plastic
atau melamin.
7. Berhenti merokok, menghindari minuman beralcohol dan memperbanyak
minum air putih.
8. Mengajak orang – orang terdekat di keluarga, tetangga, lingkungan
kerja ataupun kerabat untuk memulai gaya hidup hijau di lingkungannya. Semakin
banyak orang turut berperan menjaga kehijauan bumi, semakin banyak pula peluang
bumi untuk berumur panjang.
9. Lakukan gerakan 3R (Reuse, Reduce,
Recycle)
10. Tunjukan kepedulian kita kepada
lingkungan yang semakin gersang ini dengan menanam pohon.
SIMPULAN
Dari penjelasan-penjelasan yang
telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Perubahan iklim memberikan dampak yang sangat
berpengaruh terhadap berbagai sisi kehidupan. Perubahan iklim ini memberikan dampak eksterm bagi
keberlangsungan kehidupan manusia dan mahluk lainnya dibumi. Salah satu dampak
ekstrem yang kita rasakan setiap harinya adalah naiknya temperatur bumi yang
semakin hari semakin panas serta terjadinya pergantian musim yang mengakibatkan
siklus musim menjadi kacau. Hal ini patut menjadi perhatian kita, karena sangat
berpengaruh bagi kehidupan, baik dari segi ekonomi, kesehatan, lingkungan dan
juga kualitas sumber daya air.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne.
2011. http://www.anneahira.com/penyebab-perubahan-iklim-global.html [10
April 2012].
Anonim. 2008. Plankton Dapat Memperlambat Proses Pemanasan Bumi. http://ikanmania.wordpress.com [20 Februari 2011].
Anonim. 2009. Fungsi dan Manfaat Terumbu Karang. http://www.scribd.com [22 Oktober 2011].
BAKL-LAPAN. 2010. Iklim. http://www.dirgantara-lapan.or.id
[12 Januari 2012]
BAKL-LAPAN. 2010. Dampak Perubahan Iklim. http://www.dirgantara-lapan.or.id
[ 12 Januari 2012].
Dyahsari, Nur.
2011. siklus.lmb.its.ac.id/?p=268 [10
April 2012].
Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta.
Bandung: Citra Praya.
Kompas, 26 April 2006.
Halaman 13. Fitoplankton Kendalikan
Pemanasan Global.
Murdiyarso,
Daniel. 2003. Sepuluh Tahun Perjalanan
Konvensi Perubahan Iklim. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
Susandi, dkk. 2008. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian
Muka Laut Di Wilayah Banjarmasin. Jurnal Ekonomi Lingkungan
Vol.12/No.2/2008.
UNDP. 2007. Sisi Lain Perubahan Iklim. Jakarta:
UNDP
Indonesia Country Office.
Wibowo. 1996. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ekosistem Alami. Wacana No.
3/Juli-Agustus 1996.
0 komentar:
Posting Komentar