proposal MSDM

| Rabu, 27 Maret 2013

Nama Perusahaan : PT PLN
Materi : Penilaian Kinerja    
   
A.    Latar Belakang
Dalam perkembangannya, organisasi akan menghadapi permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks. Oleh karena itu peranan manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi sangatlah besar. Salah satu tugas manajemen Sumber Daya Manusia adalah penilaian kinerja . Penilaian kinerja pegawai suatu perusahaan merupakan kebutuhan organisasi.Perusahaan yang ingin memenangkan persaingan  dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Dalam era globalisasi ini perkembangan industri dan perekonomian dunia harus diimbangi oleh kinerja karyawan yang baik sehingga terciptanya dan tercapainya target target yang hendak dicapai. Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi adalah menilai kinerja pegawai. Penilaian kinerja dikatakan penting mengingat melalui penilaian kinerja dapat diketahui seberapa tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam menjalankan fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Selain itu, hasil penilaian kinerja pegawai akan memberikan informasi penting dalam proses pengembangan pegawai.
Namun demikian, sering terjadi, penilaian dilakukan tidak tepat. Penilaian yang tidak tepat ini disebabkan oleh beberapa hambatan, diantaranya digunakan untuk segala macam tujuan, satu macam form untuk semua jenis pekerjaan, ditujukan kepada ciri-ciri pribadi yang sulit diukur, perbedaan standart penilaian atasan dan bawahan atau antara masing-masing atasan, dan atasan enggan memberikan penilaian sebenarnya.
Hambatan- hambatan dalam penilaian kinerja tersebut, sebaiknya tidak dijadikan beban oleh karyawan namun dijadikan evaluasi bagi karyawan dan perusahaan tersebut untuk meningkatkan kinerja karyawan.

B.     Rumusan Masalah
Sesuai dengan pengertiannya bahwa penilaian kinerja merupakan tugas administratif yang dilakukan oleh manajer dan terutama merupakan tanggung jawab departemen SDM, maka menurut Setyawan, Iganatius Rony (2002:217). Selanjutnya dari cakupan bahasan tersebut timbul beberapa pertanyaan penting sebagai berikut :
·         Penerapan penilaian kinerja di perusahaan PLN.
·         Metode yang digunakan manajemen dalam membuat penilaian kinerja.
·         Siapa saja yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pembuatan penilaian kinerja.
·         Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan penilaian kinerja.
·         Prosedur penyusunan penilaian kinerja.
·         Contoh penilaian kinerja dalam sebuah jabatan.
.     Pengaruh penilaian kinerja terhadap performa perusahaan

C.    Tujuan
·         Mengetahui penerapan penilaian kinerja di perusahaan PLN .
·         Mengetahui metode yang digunakan manajemen dalam membuat penilaian kinerja.
·         Mengetahui siapa yang terlibat dan bertanggung jawab dalam pembuatan penilaian kinerja.
·         Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan penilaian kinerja.
·         Mengetahui cara menyusun penilaian kinerja.
·         Mengetahui sebuah contoh penilaian kinerja dalam sebuah jabatan.
·         Mengetahui hubungan antara penerapan penilaian kinerja yang kurang baik dengan peforma perusahaan secara menyeluruh.

D.    Manfaat / Kegunaan
·         Mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang lebih luas tentang penilaian kinerja dan penerapannya di sebuah perusahaan.
·         Mahasiswa dapat mempelajari secara langsung tentang penilaian kinerja yang sudah diterapkan dalam sebuah perusahaan.
·         Membuka wawasan mahasiswa tentang penilaian kinerja di sebuah perusahaan.
·         Melakukan pembelajaran langsung terhadap penilaian kinerja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan.

E.     Kajian Pustaka
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu tugas individu atau tim. Penilaian kinerja merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja. Meskipun penilaian kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen kinerja, sistem tersebut penting karena mencerminkan secara langsung rencana stratejik organisasi. Ada beberapa manfaat dari penilain kinerja menurut Astuti, Dyah Ayu Lestari Windi (2006:24) yaitu :
1.      Perbaikan kinerja perusahaan
2.      Penyesuaiaan kompensasi
3.      Keputusan penempatan
4.      Kebutuhan pelatihan, perencanaan dan pengembangan karir
5.      Tantangan – tantangan eksternal
6.      Umpan balik pada sumber daya manusia
Beberapa manfaat diatas dapat dilakukan penilaian kinerja dengan menggunakan metode. Metode-metode yang digunakan dalam penilaian kinerja, antara lain :
1.      Pembandingan
Merupakan metode penilaian dimana karyawan yang satu dibandingkan dengan karyawan yang lain.
2.      Performance Checklist
Merupakan metode penilaian dimana departemen SDM membuat form dimana di form tersebut sudah diberi bobot-bobot untuk setiap aspek yang akan dinilai. Lalu tim penilai hanya tinggal mencentang-centang mana yang menjadi aspek yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
3.      Critical Incident
Metode dimana penilai melihat langsung kinerja karyawan dan membuat catatan terhadap perilaku positif dan negatif mereka.
4.      Grading/ Force Distribution
Metode dimana karyawan dipisahkan ke dalam klasifikasi-klasifikasi yang berbeda.
5.      Point Allocation/ Angka
Metode penilaian dengan angka, dimana karyawan dengan angka tertinggi adalah karyawan terbaik.
6.      Metode Skala Peringakat Grafis
Skala yang menuliskan sejumlah ciri dan jangkauan nilai kinerja untuk setiap ciri. Karyawan kemudian dinilai dengan mengidentifiksi nilai yang paling sesuai dengan tingkatan kinerjanya untuk setiap ciri.
7.      Metode Peringkat Alternasi
Memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk berdasarkan ciri tertentu dengan memilih yang terbaik lalu yang terburuk sampai semua telah diberi peringkat.
8.      Metode Perbandingan Berpasangan
Melakukan pemeringkatan karyawan dengan membuat diagram dari semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan menentukan karyawan mana yang lebih baik pada setiap pasangan.
9.      Metode distribusi Kekuatan
Sama dengan menilai pada sebuah kurva, persentase dugaan dari yang dinilai ditempatkan dalam berbagai kategori kinerja.
Dari metode yang digunakan dalam penilaian kinerja tidak semua berjalan dengan lurus melainkan ada hambatan. Hambatan dalam penerapan penilaian :
1.      Biasanya penilaian digunakan untuk segala macam tujuan
2.      Biasanya satu macam form digunakan untuk semua jenis pekerjaan
3.      Ditujukan pada ciri-ciri pribadi yang sulit diukur
4.      Perbedaan penilaian atasan dan bawahan/ anatara masing-masing atasan
5.      Atasan enggan memberikan penilaian sebenarnya (subjektif)
Faktor-faktor penyebab penilaian subjektif :
1.      Halo Effect
Penilai hanya menilai satu faktor namun sudah mengambil kesimpulan untuk seluruh faktor.
2.      Kesalahan Central Tedency
Penilai hanya menilai dari nilai tengah saja.
3.      Sikap Keras dan Lunak (Bias)
Menilai baik semua/ jelek semua.
4.      Prasangka Bias
Memberikan penilaian terhadap kepribadian seseorang bukan dari kinerjanya.
5.      Kejadian Mutakhir/ Terakhir
Menilai hanya kejadian terakhir. Seharusnya penilaian itu dilakukan sepanjang hari.

F.     Metodologi
1.      Interview yang digunakan untuk mengumpulkan data primer.
2.      Mengkaji data yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan sumber daya sekunder.
G.    Pertanyaan untuk Survey Lapangan
1.      Nama perusahaan
2.      Jenis badan usaha atau bentuk badan usaha
3.      Nama pemilik usaha
4.      Pendiri badan usaha
5.      Dasar pendirian : dengan akta
6.      Sejarah pendirian usaha
7.      Jumlah karyawan
Jenis kelamin         :
Umur                     :
Status karyawan    :
8.      Siapakah yang melakukan penilaian kinerja di perusahaan anda ?
9.      Seberapa sering penilaian kinerja dilakukan? Dalam kurun waktu berapa lama penilaian kinerja tersebut dibutuhkan ?
10.  Dimensi apa sajakah yang menjadi dasar atau pertimbangan dalam penilaian kinerja di perusahaan anda ?
11.  Bagaimanakah metode penilaiannya ?
12.  Bagaimana bentuk form penilaiannya ?
13.  *Berapakah standart point minimal yang setidaknya harus dipenuhi untuk setiap karyawan ?
14.   Apakah penilaian kinerja dalam perusahaan anda mempengaruhi seorang karyawan untuk mendapatkan promosi ? jika mempengaruhi berpakah standart penilain yang diperlukan ?
15.  Apakah ada peraturan yang mengatur tentang penilaian kinerja diperusahaan anda ? Bagaimana peraturannya?
16.  Apabila kinerja karyawan ternyata berada dibawah standard penilaian, maka apa yang perusahaan akan lakukan? Apakah perusahaan akan memberikan sanksi, teguran, peringatan, atau konseling?
17.  Apakah dampak dilakukannya penilaian kinerja terhadap kinerja para karyawan ? Apakah manfaatnya untuk perusahaan?
18.  Apakah ada kendala dalam penilaian kinerja? Jika ada, apa sajakah kendala-kendala tersebut?



0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲