Nama Perusahaan : PT
PLN
Materi : Penilaian
Kinerja
A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, organisasi akan menghadapi
permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks. Oleh karena itu peranan
manajemen Sumber Daya Manusia dalam organisasi sangatlah besar. Salah satu tugas manajemen Sumber Daya Manusia
adalah penilaian kinerja . Penilaian kinerja pegawai suatu perusahaan merupakan
kebutuhan organisasi.Perusahaan yang ingin memenangkan
persaingan dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan
mengabaikan aspek peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Dalam era globalisasi
ini perkembangan industri dan perekonomian dunia harus diimbangi oleh kinerja
karyawan yang baik sehingga terciptanya dan tercapainya target target yang
hendak dicapai. Salah satu persoalan penting dalam pengelolaan sumber daya
manusia dalam organisasi adalah menilai kinerja pegawai. Penilaian kinerja
dikatakan penting mengingat melalui penilaian kinerja dapat diketahui seberapa
tepat pegawai telah menjalankan fungsinya. Ketepatan pegawai dalam menjalankan
fungsinya akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja organisasi secara
keseluruhan. Selain itu, hasil penilaian kinerja pegawai akan memberikan
informasi penting dalam proses pengembangan pegawai.
Namun demikian,
sering terjadi, penilaian dilakukan tidak tepat. Penilaian yang tidak tepat ini
disebabkan oleh beberapa hambatan, diantaranya digunakan untuk segala macam
tujuan, satu macam form untuk semua jenis pekerjaan, ditujukan kepada ciri-ciri
pribadi yang sulit diukur, perbedaan standart penilaian atasan dan bawahan atau
antara masing-masing atasan, dan atasan enggan memberikan penilaian sebenarnya.
Hambatan- hambatan dalam penilaian kinerja tersebut,
sebaiknya tidak dijadikan beban oleh karyawan namun dijadikan evaluasi bagi
karyawan dan perusahaan tersebut untuk meningkatkan kinerja karyawan.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan
pengertiannya bahwa penilaian
kinerja merupakan tugas administratif yang dilakukan oleh manajer dan terutama
merupakan tanggung jawab departemen SDM, maka menurut Setyawan, Iganatius Rony
(2002:217). Selanjutnya dari cakupan bahasan tersebut timbul
beberapa pertanyaan penting sebagai berikut :
·
Penerapan penilaian kinerja di perusahaan PLN.
·
Metode yang digunakan manajemen dalam
membuat penilaian
kinerja.
·
Siapa saja yang terlibat dan bertanggung
jawab dalam pembuatan penilaian
kinerja.
·
Kendala-kendala yang dihadapi dalam
penerapan penilaian
kinerja.
·
Prosedur penyusunan penilaian kinerja.
·
Contoh penilaian kinerja dalam sebuah jabatan.
. Pengaruh penilaian kinerja terhadap
performa perusahaan
C.
Tujuan
·
Mengetahui penerapan penilaian kinerja di perusahaan PLN .
·
Mengetahui metode yang digunakan
manajemen dalam membuat penilaian
kinerja.
·
Mengetahui siapa yang terlibat dan
bertanggung jawab dalam pembuatan penilaian kinerja.
·
Mengetahui kendala-kendala apa saja yang
dihadapi dalam penerapan penilaian
kinerja.
·
Mengetahui cara menyusun penilaian kinerja.
·
Mengetahui sebuah contoh penilaian kinerja dalam sebuah jabatan.
·
Mengetahui hubungan antara penerapan penilaian kinerja yang kurang baik dengan
peforma perusahaan secara menyeluruh.
D. Manfaat
/ Kegunaan
·
Mahasiswa dapat memperoleh wawasan yang
lebih luas tentang penilaian
kinerja dan
penerapannya di sebuah perusahaan.
·
Mahasiswa dapat mempelajari secara
langsung tentang penilaian
kinerja yang
sudah diterapkan dalam sebuah perusahaan.
·
Membuka wawasan mahasiswa tentang penilaian kinerja di sebuah perusahaan.
·
Melakukan pembelajaran langsung terhadap
penilaian kinerja yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan.
E.
Kajian
Pustaka
Penilaian
kinerja (performance appraisal) adalah sistem formal untuk menilai dan
mengevaluasi kinerja tugas individu tugas individu atau tim. Penilaian kinerja
merupakan faktor penting untuk suksesnya manajemen kinerja. Meskipun penilaian
kinerja hanyalah salah satu unsur manajemen kinerja, sistem tersebut penting
karena mencerminkan secara langsung rencana stratejik organisasi. Ada beberapa
manfaat dari penilain kinerja menurut Astuti, Dyah Ayu Lestari Windi (2006:24)
yaitu :
1. Perbaikan
kinerja perusahaan
2. Penyesuaiaan
kompensasi
3. Keputusan
penempatan
4. Kebutuhan
pelatihan, perencanaan dan pengembangan karir
5. Tantangan
– tantangan eksternal
6. Umpan
balik pada sumber daya manusia
Beberapa manfaat diatas
dapat dilakukan penilaian kinerja dengan menggunakan metode. Metode-metode yang
digunakan dalam penilaian kinerja, antara lain :
1.
Pembandingan
Merupakan
metode penilaian dimana karyawan yang satu dibandingkan dengan karyawan yang
lain.
2.
Performance Checklist
Merupakan
metode penilaian dimana departemen SDM membuat form dimana di form tersebut
sudah diberi bobot-bobot untuk setiap aspek yang akan dinilai. Lalu tim penilai
hanya tinggal mencentang-centang mana yang menjadi aspek yang dimiliki oleh
karyawan tersebut.
3.
Critical Incident
Metode
dimana penilai melihat langsung kinerja karyawan dan membuat catatan terhadap
perilaku positif dan negatif mereka.
4.
Grading/ Force Distribution
Metode
dimana karyawan dipisahkan ke dalam klasifikasi-klasifikasi yang berbeda.
5.
Point Allocation/ Angka
Metode
penilaian dengan angka, dimana karyawan dengan angka tertinggi adalah karyawan
terbaik.
6.
Metode Skala Peringakat Grafis
Skala
yang menuliskan sejumlah ciri dan jangkauan nilai kinerja untuk setiap ciri.
Karyawan kemudian dinilai dengan mengidentifiksi nilai yang paling sesuai
dengan tingkatan kinerjanya untuk setiap ciri.
7.
Metode Peringkat Alternasi
Memberikan
peringkat kepada karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk berdasarkan
ciri tertentu dengan memilih yang terbaik lalu yang terburuk sampai semua telah
diberi peringkat.
8.
Metode Perbandingan Berpasangan
Melakukan
pemeringkatan karyawan dengan membuat diagram dari semua pasangan karyawan yang
mungkin untuk setiap ciri dan menentukan karyawan mana yang lebih baik pada
setiap pasangan.
9.
Metode distribusi Kekuatan
Sama
dengan menilai pada sebuah kurva, persentase dugaan dari yang dinilai
ditempatkan dalam berbagai kategori kinerja.
Dari metode yang
digunakan dalam penilaian kinerja tidak semua berjalan dengan lurus melainkan
ada hambatan. Hambatan dalam penerapan penilaian :
1.
Biasanya penilaian digunakan untuk
segala macam tujuan
2.
Biasanya satu macam form digunakan untuk
semua jenis pekerjaan
3.
Ditujukan pada ciri-ciri pribadi yang
sulit diukur
4.
Perbedaan penilaian atasan dan bawahan/
anatara masing-masing atasan
5.
Atasan enggan memberikan penilaian
sebenarnya (subjektif)
Faktor-faktor penyebab
penilaian subjektif :
1.
Halo Effect
Penilai
hanya menilai satu faktor namun sudah mengambil kesimpulan untuk seluruh
faktor.
2.
Kesalahan Central Tedency
Penilai
hanya menilai dari nilai tengah saja.
3.
Sikap Keras dan Lunak (Bias)
Menilai
baik semua/ jelek semua.
4.
Prasangka Bias
Memberikan
penilaian terhadap kepribadian seseorang bukan dari kinerjanya.
5.
Kejadian Mutakhir/ Terakhir
Menilai
hanya kejadian terakhir. Seharusnya penilaian itu dilakukan sepanjang hari.
F.
Metodologi
1. Interview
yang digunakan untuk mengumpulkan data primer.
2. Mengkaji
data yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan sumber daya sekunder.
G.
Pertanyaan
untuk Survey Lapangan
1. Nama
perusahaan
2. Jenis
badan usaha atau bentuk badan usaha
3. Nama
pemilik usaha
4. Pendiri
badan usaha
5. Dasar
pendirian : dengan akta
6. Sejarah
pendirian usaha
7. Jumlah
karyawan
Jenis kelamin :
Umur :
Status karyawan :
8.
Siapakah yang melakukan penilaian
kinerja di perusahaan anda ?
9.
Seberapa sering penilaian kinerja
dilakukan? Dalam kurun waktu berapa lama penilaian kinerja tersebut dibutuhkan
?
10.
Dimensi
apa sajakah yang menjadi dasar atau pertimbangan dalam penilaian kinerja di
perusahaan anda ?
11.
Bagaimanakah metode penilaiannya ?
12.
Bagaimana bentuk form penilaiannya ?
13.
*Berapakah standart point minimal yang
setidaknya harus dipenuhi untuk setiap karyawan ?
14.
Apakah penilaian kinerja dalam perusahaan anda
mempengaruhi seorang karyawan untuk mendapatkan promosi ? jika mempengaruhi
berpakah standart penilain yang diperlukan ?
15.
Apakah ada peraturan yang mengatur
tentang penilaian kinerja diperusahaan anda ? Bagaimana peraturannya?
16.
Apabila kinerja karyawan ternyata berada
dibawah standard penilaian, maka apa yang perusahaan akan lakukan? Apakah
perusahaan akan memberikan sanksi, teguran, peringatan, atau konseling?
17.
Apakah dampak dilakukannya penilaian
kinerja terhadap kinerja para karyawan ? Apakah manfaatnya untuk perusahaan?
18.
Apakah ada kendala dalam penilaian
kinerja? Jika ada, apa sajakah kendala-kendala tersebut?
0 komentar:
Posting Komentar